Friday, July 18, 2014

Perjalanan ke Phuket, Thailand

Karena situasi dan kondisi, perjalanan ini diawali dengan berangkat dari Medan namun pulangnya ke Jakarta. Saya berangkat dari Medan hari Rabu pagi, transit sebentar di Kuala Lumpur, dan tiba sore hari di Phuket, kemudian pulang sabtu malam ke kuala lumpur (hanya numpang tidur), dan minggu pagi balik ke Jakarta. Seluruh perjalanan memanfaatkan tiket murah pesawat Air Asia. Ada satu hal yang unik ketika berjuang membeli tiket online pada saat itu dimana tiket dari Phuket ke Kuala lumpur + Kuala Lumpur ke Jakarta lebih murah dibanding tiket dari Phuket langsung ke Jakarta. Itulah sebabnya saya memilih singgah dulu di KL.

Hari Rabu pagi di bandara Kuala Namu ketika check-in, saya sudah disambut dengan sedikit kegetiran. Ya... airport tax di bandara kuala namu untuk tujuan internasional sudah naik menjadi 200 ribu rupiah per orang. Padahal selama di kuala lumpur atau phuket, tak ada istilah biaya airport tax. Tapi ya sudahlah. Dipikirkan terus juga uang tak kembali.

Dari medan, saya tidak membawa sepeser pun mata uang Baht. Saya hanya mempersiapkan beberapa ratus Dollar Amerika yang saya miliki, karena saya berpikir dollar diterima dimana mana. Di Phuket saja ditukar.
Ternyata sampai di bandara KLIA di Kuala Lumpur, saya ingin makan siang,  tapi tak punya ringgit sepeser pun. Sebenarnya ada beberapa bank di bandara KLIA, tapi saya berpikir sangat sayang menukar dollar ke ringgit hanya untuk makan. Ketika berjalan berkeliling dalam bandara, ternyata ketemu dengan bank CIMB. Saya teringat memiliki ATM bank CIMB Niaga. Langsung saja saya ambil uang secukupnya dari ATM CIMB, tentunya uang yang keluar mata uang ringgit. Saya cek dari internet banking, ternyata tidak ada pemotongan biaya dari pengambilan uang dari sesama CIMB group. Suatu kemajuan yang sangat membantu. Di Phuket pun saya menemukan beberapa ATM CIMB. Pada akhirnya atm CIMB Niaga saya cukup membantu dalam perjalanan. Tak perlu lagi menyediakan mata uang lokal negara lain dari Indonesia. Dan CIMB juga memiliki cabang di Kamboja (Dah kebayang kalau perjalanan berikutnya ingin ke Siem Reap tak perlu menukar mata uang Kamboja di Indonesia). Cukup ATM CIMB Niaga dan dollar amerika sebagai cadangan.

Sampai di bandara Phuket yang berada di tepi laut, akan ada banyak agen travel bis menawarkan jasa mengantar ke hotel. Tentunya kita menggunakan jasa angkutan ini. Untuk ke daerah Patong, biayanya 180 Baht (rata rata semua jasa angkutan harganya sama). Untuk ke daerah lain yang lebih jauh, biayanya sedikit lebih mahal. Sebelum memesan bus menuju Patong, saya menukar beberapa dollar ke Siam Bank yang ada di dalam bandara. Satu hal yang perlu diperhatikan, bila kita ke Phuket sama sekali belum memesan hotel, sebaiknya tak perlu memesan dari agent yang terdapat di dalam bandara. Karena penawaran yang diberikan bisa mencapai dua kali dari harga hotel yang sebenarnya. Tak perlu kuatir. Sedikit nekat saja. Bilang nantinya ke supir bis travel ingin turun di pantai Patong atau di Bang La road (pusatnya kehidupan malam) dan kemudian kita jalani sendiri daerah tersebut. Untuk hotel yang berkategorikan bagus, kita bisa mendapat harga miring sekitar 500 - 600 Baht per malam. Saya merekomendasikan Hotel Arita (www.aritahotel.com) yang masih berada di kawasan Patong, kami mendapat harga 500 Baht per malam dengan kamar yang luasss, terdapat kolam renang di atas, dan yang paling saya suka adalah berhadapan langsung dengan tempat jajanan malam yang bernama Malin Plaza. Tempat makan yang ueenakk dengan harga yang murahh. Kalau dari lantai atas hotel ini, kelihatan juga pantai Patong di kejauhan.
Sampai di hotel, saya memesan sepeda motor dengan harga 200 Baht per 24 jam. jadi bila mulai pemesanan motor jam 6 sore, maka jam selesai peminjaman adalah jam 6 sore keesokan harinya. Sangat sangat fair. Rabu malam kami hanya berkeliling kota di area pantai Patong yang sangat mirip dengan area Legian Kuta Bali.

Hotel Arita dan pasar Malin Plaza didepannya
Pantai Patong
 Hari Kamis pagi, sesuai dengan yang kami rencanakan, kami mencoba mencari sarapan di area Patong dan menemukan warung tenda di pinggir jalan. Namun harganya tidak bisa dibilang murah seperti warung tenda di Jakarta. Sedikit agak mahal. Setelah selesai makan, kami berencana untuk mengeksplor beberapa pantai dan tempat wisata yang menjadi objek wisata yaitu Karon Beach, Kata Beach, Kata Noi Beach, Big Buddha, dan Kuil Wat Chalong. Semua objek wisata ini searah ke arah selatan dari Patong bila melihat peta pulau Phuket.

Hal pertama yang dilakukan tentunya adalah mengisi bensin. Sangat banyak dijual bensin eceran disini. Awalnya saya malas mencari pom bensin terdekat atau mesin pengisian bensin self-service. Dengan harga 40 Baht, saya mendapatkan satu botol bensin. Namun menurut saya itu tidak sampai 1 liter, mungkin setengah liter. Sangat rugi. Sementara 1 liter bensin di pom bensin adalah 40 Baht. Lebih baik kita mencoba langsung mesin pengisian bensin yang banyak terdapat di tepi jalan. Tinggal memasukkan uang koin atau uang kertas, dan bensin akan keluar secara otomatis sesuai dengan jumlah uang yang dimasukkan. Hmm... satu hal lebih maju dibanding di Indonesia.

Yang pertama kami lakukan adalah menuju pantai Karon. Kami hanya mengikuti petunjuk jalan saja. Setelah sekitar 20-30 menit berjalan menggunakan sepeda motor. Kami sampai di lokasi pantai Karon. Pantainya panjang seperti Patong juga. Dan disekitarnya banyak terdapat hotel dan pasar souvenir atau makanan. Keuntungan disini adalah harga hotel yang lebih murah dibanding daerah Patong, namun kehidupan malamnya sepertinya masih lebih ramai Patong. Kami cukup lama menikmati pantai disini. Pasirnya cukup lembut dan berwarna coklat muda. Pada saat itu cuaca mendung walau hampir siang hari sehingga banyak turis yang tidak berjemur. mereka hanya duduk duduk atau  bermain air. Di satu sisi Pantai karon ini juga terdapat patung naga yang besar.
Pantai Karon

Setelah puas di pantai karon, kami berjalan terus menuju pantai Kata. Di daerah ini juga terdapat banyak penginapan dan daerah Kata juga sangat ramai dengan pasar souvenir, restoran, dan penginapan. Sebentar di pantai kata, kami menuju pantai kata noi. Disini juga banyak terdapat hotel dan ramai dengan turis yang ingin berjemur atau sekedar bermain di pantai. Di ujung pantai ini, terdapat Kata View Point.
Pantai Kata
Puas menikmati pantai, kami mencoba pergi ke lokasi patung Big Buddha. Untuk kelokasi ini, dari Kata Noi balik dulu ke arah Kata. Awalnya kami agak kesulitan menuju lokasi Big Buddha ini. Bila kami bertanya ke masyarakat setempat arahnya, mereka sering mengatakan lokasinya masih jauh. Selain itu petunjuk jalan ke Big Buddha hanya ada sesekali. Mungkin karena lokasinya masih jauh. Namun pada akhirnya patung tersebut mulai terlihat. Lokasinya berada di puncak bukit. Setelah berada di kotanya tempat lokasi Big Buddha, kami harus memacu kendaraan menuju puncak Bukit Big Buddha. Di tengah tengah perjalanan, kita akan melewati beberapa restoran yang pandangan langsung adalah pantai dari kejauhan. Sungguh indah. Selain itu ada wisata trekking menggunakan gajah ataupun mobil ATV. Dan akhirnya kami sampai juga di puncak bukit Big Buddha. Menurut saya, menuju puncak bukit ini mirip seperti menuju Puncak bukit Salib Kasih yang ada di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Namun perjalanan mencapai Big Buddha lebih panjang.
Dari puncak bukit ini, pemandangan cukup indah. Kita bisa melihat pantai di kejauhan. Pemandangan ke lembah yang ada di bawah. Sementara di dalam Patung Big Buddha ini sendiri merupakan kuil. Pada saat itu juga ada sembahyang di dalam kuil. Bangunan di samping kuil menjelaskan latar belakang pembangunan kuil, miniatur kuil dan penjualan souvenir. Ada juga tempat dimana kita bisa minta didoakan oleh Biksu yang ada disana. Banyak bule yang minta didoakan.
Pembangunan area patung Big Buddha ini belumlah selesai. Pengunjung boleh memberikan sumbangan seikhlasnya disana. Disana terdapat Papan panjang tempat ditempel uang sumbangan yang diberikan dalam bentuk mata uang berbagai negara. Iseng iseng saya mencari mata uang Indonesia. Saya menemukan uang kertas rupiah dari nominal 1000 sampai 20 ribu rupiah.
Big Buddha
Setelah puas melihat lihat area kuil Big Buddha, kamipun turun dari bukit tersebut. Waktu yang dibutuhkan sangatlah cepat. Bahkan di beberapa titik saya mematikan mesin motor dan motor bisa melaju sampai 60 km/jam. Namun tetap harus berhati hati menghadapi tikungan.

Setelah turun dari bukit tersebut dan masuk area perkotaan, kami menuju kuil Wat Chalong. Lokasi hanya tinggal beberapa km lagi. Di tengah jalan saya iseng untuk membeli gorengan yang ada di pinggir jalan. Penjualnya juga tak mengerti bahasa Inggris. Untunglah dibantu oleh pembeli yang lain. Harganya 10 Baht per biji. Sekitar 3500 rupiah. wahh.. masih lebih murah di Jakarta nih. Saya tak tau apa namanya, tapi cukup enak dimakan. Lapar ya dimakan saja. Hehehehe,,,

Akhirnya sampai juga di kuil Wat Chalong yang merupakan kuil terbesar di Phuket. Kuil ini merupakan kuil yang paling banyak dikunjungi di Phuket. Untuk info saja, sebenarnya sangat banyak kuil baik yang kecil maupun yang besar tersebar di seluruh area Phuket . Kuil ini tutup jam 5 sore. Kami tiba jam setengah lima sore dan masih sempat masuk ke dalam kuil. Di dalam kuil terdapat sangat banyak patung dan kita juga bisa naik ke lantai dua dari kuil. Desain interior dan arsitekturnya sangat bagus. Kami berjalan mengelilingi kuil dan juga pergi ke kuil yang lain yang berada di kompleks yang sama.
Wat Chalong
Setelah puas menikmati dan berkeliling, kami pun berjalan pulang menuju Patong. Di tengah jalan, kami melihat polisi menilang kendaraan. Banyak turis yang ditilang karena tidak menggunakan helm. Untuk diketahui, SIM Indonesia diakui di Phuket. Bila ingin menggunakan sepeda motor ke area yang jauh, sebaiknya menggunakan helm agar tidak ditilang. Namun hanya untuk keliling kota seperti di area Patong, saya lihat sepertinya penggunaan helm tidak wajib.

Ketika sampai di Patong, sebelum menuju hotel, kami melihat lokasi tempat diadakan pertunjukan Simon Cabaret (www.phuket-simoncabaret.com). Ini adalah salah satu pertunjukan yang terkenal di Phuket. Pertunjukan para lady boy yang menari dan parodi. Kami singgah disana dan membeli tiket untuk pertunjukan paling malam jam 21.30. Harga tiketnya terbagi dua yaitu 800 Baht untuk VIP seat dan 700 Baht untuk regular seat yang berada di lantai 2. Setiap hari pertunjukan dilaksanakan 3 kali yaitu pukul 18.00, 19.45, dan 21.30.

Setelah membeli tiket, sebelum pulang ke penginapan kami pergi ke area pantai Patong untuk mencari makan malam. Kami mencari makanan sea food yang enak. Sangat banyak pilihan makanan. Tapi didominasi sea food, daging ayam, dan tentunya daging babi. Untuk makan malam yang lengkap dan enak sampai kenyang. Agak mahal juga. Kalau dirupiahkan, seorang berkisar 70 ribuan...
Ada yang unik ketika kami melihat sebuah toko yang menjual segala macam tiket dengan harga yang sangat murah. Sampai bingungnya saya, harga tiket Simon Cabaret di toko ini bisa lebih murah dibanding dengan saya beli langsung di loket resmi pertunjukan. Karena bingung, saya pun bertanya kenapa bisa lebih murah. Penjualnya berkata bahwa mereka adalah distributor resmi dan hanya mengambil sedikit untung. Itulah sebabnya lebih murah. Akhirnya kami juga membeli tiket tour Phi-phi Island disini. Saya mendapat harga termurah disini dibanding harga yang saya tanya di hotel atau dimanapun, apalagi bila dibanding dengan harga di bandara. Tour Phi phi Island terbagi dua jenis dengan dua harga yang berbeda yaitu sekitar 600 - 900 Baht dan 1000 - 1500 Baht (tergantung agent yang didatangi dan nasib yang menaungi..hehehe...)
Pada intinya, perjalanan ini kita diajak untuk menelusuri gugusan Phi phi Island seperti pelabuhan Phi phi Don, Maya Bay, Loh Samah Bay, Pileh Lagoon, Viking Cave, dan Monkey Beach. Untuk harga tour yang mahal, kita akan singgah di hampir semua tempat tersebut plus snorkeling dan makan siang. Namun untuk tiket yang murah, ada beberapa tempat dimana hanya menyaksikan dari kapal saja. Ukuran kapal juga akan menentukan harga tour.

Setelah membeli tiket, kami kembali ke hotel untuk membersihkan diri sebelum menuju show Simon Cabaret.

Di area pertunjukan tidak diperbolehkan menggunakan kamera. Namun setelah selesai pertunjukan, penonton diberikan kesempatan untuk berfoto dengan para lady boy dengan memberikan tips minimal 50 Baht ke lady boy yang kita senangi...hehehe.... Pertunjukannya sangat atraktif dan kreatif. Didominasi oleh tarian dan terkadang ada bagian pertunjukan yang bercanda mencoba menggoda penonton dan juga mencium penonton pria. Saya perhatikan mereka menari sesuai tarian dari berbagai negara, tarian disesuaikan dengan latar panggung dan kostum. Sangat sangat bagus. Tapi tidak ada tarian dari Indonesia. Hehehehe... Pertunjukan berjalan sekitar 1,5 jam. Cukup menghibur. Setelah selesai acara dan hunting foto, kamipun pulang untuk keesokan harinya bersiap untuk tour Phi phi Island.
Simon Cabaret Show
Keesokan harinya, sesuai janji, bus menjemput kami jam 9 pagi. Perjalanan ke pelabuhan sekitar 1 jam.
Yang perlu diperhatikan adalah bila tidak biasa berjalan laut, sebaiknya makan obat anti mabok. Kalau tidak, sayang sekali tidak bisa menikmati pemandangan karena sudah mabok laut. Ada juga beberapa bule yang terkapar di kapal sudah mabok. Sebenarnya gw pingin kasi pelukan ke cewe bule tuh supaya ga pada mabok....hehehe........


Perjalanan tour ini kita akan menikmati pemandangan, snorkeling sebentar (sekitar 45 menit), dan berjalan jalan di Phi phi. Menurut saya, kalau memang ingin menikmati lebih dalam, sebaiknya menginap di Phi phi. Tapi bila hanya ingin tau saja, mengikuti tour juga bagus. Snorkeling yang ada di dalam tour juga menurut saya tidak terlalu istimewa. Lokasi snorkeling karangnya sangat sedikit, bahkan sebagian hancur. Ikan ikan cukup banyak namun hanya sejenis. Tapi snorkeling di area bukit bukit batu yang menjulang tinggi merupakan sebuah kenikmatan tersendiri. Gugusan pulau pulau Phi phi memang indah dan keren.

Jika ingin lebih menikmati Phi phi dan sekitarnya, ada baiknya kita memang menginap disana sehingga lebih leluasa untuk eksplorasi. Apalagi bila ingin diving. Cukup banyak spot diving di area ini.
Phi-phi Island
Sore hari sekitar jam 5 sore kami sudah tiba di hotel diantar oleh tour sesuai kesepakatan. Malam ini kami berencana untuk makan malam didekat hotel sambil mencari souvenir. Merasakan semua makanan yang dijajakan di Malin Plaza tepat di depan penginapan, rasanya benar benar nikmat. Perut kenyang hatipun senang. Setelah itu, kami hanya berkeliling di area Malin Plaza untuk melihat souvenir.

Keesokan harinya Sabtu pagi, kami berencana untuk pergi ke arah utara dari Patong yaitu pantai Kamala dan Surin. Di sepanjang perjalanan sangat banyak view ke arah pantai. Pada akhirnya kami hanya menikmati pantai Kamala. Area ini juga menyediakan banyak penginapan yang murah di banding area Patong. Kami menikmati pantai di Kamala ini dan memutuskan untuk tidak eksplore ke pantai Surin. Sepertinya kami sudah cukup puas dengan wisata pantai. Di area Kamala juga terdapat tempat pertunjukan Fanta Sea (www.phuket-fantasea.com)yang menampilkan pertunjukan teater yang menggabungkan drama, tarian, binatang seperti gajah menjadi satu kesatuan atraksi budaya khas Thailand. Harga tiket masuknya 1500 Baht per orang dan bebas menonton semua show yang ada di dalam lokasi. FantaSea hanya buka di malam hari mulai pukul 17.30 sampai 23.30.
Kamala
Pulang dari Kamala, kami kembali mencoba makanan di tempat yang berbeda dan mencari souvenir. Setelah selesai, kami duduk di lobby hotel dari jam 4 sore sambil menunggu bus travel ke bandara yang akan datang menjemput jam 6 sore. Kami memesan melalui hotel dengan harga 200 Baht per orang. (lebih mahal 20 Baht daripada ketika datang tiga hari sebelumnya). Karena di dekat hotel adalah tempatnya jual beraneka ragam makanan, kami pun sangat menikmati sore itu dengan bersantai di lobby hotel sambil makan berbagai jenis makanan. Kami mencoba membandingkan Phuket dengan Bali khususnya Kuta. Menurut saya, Patong Phuket tidak terlalu ramai dibandingkan dengan Kuta Bali sehingga masih bisa menikmati suasana kota. Area Kuta Bali juga sudah terlalu macet. Mengenai tawaran wisata secara keseluruhan, Bali masih lebih mempesona dengan perpaduan antara alam dan budaya. Alam Bali juga lebih beragam tidak hanya pantai. Namun Phuket lebih profesional dan rapi dalam mengemas wisatanya serta banyak memiliki paket atraksi wisata.
Akhirnya, bus travel pun tiba menjemput kami ke bandara. Pesawat berangkat malam dari Phuket menuju Kuala Lumpur. Sampai di Kuala Lumpur kami tidur di bandara sambil menunggu keberangkatan Minggu pagi. Ada satu lokasi di bandara KL tempat banyak orang tidur dengan berlantai karpet.
Begitu sampai di Jakarta, saya sangat senang pulang ke tanah air tercinta disambut oleh petugas Imigrasi. Walau saya kali ini melakukan perjalanan ke negara lain, kecintaan terhadap tanah air Indonesia tidak pernah luntur sedikitpun.

Tips yang bisa digunakan selama di Phuket (menurut saya ya):
1. Bila belum memesan hotel, sebaiknya tidak perlu memesan hotel di bandara Phuket karena harganya bisa dua kali lebih mahal untuk hotel yang biasa biasa saja. Nekat saja pergi ke daerah Patong dan mencari hotel disana. Anda juga bisa mencari hotel yang anda inginkan dengan melihat di agoda.com atau booking.com.

1b. Hotel di Phuket sangat ramah. Kita bisa check out jam 12 siang tapi menitipkan barang di lobby hotel untuk kemudian berjalan jalan dan sore hari mengambil kembali barang barang kita untuk pergi ke area wisata lain atau ke bandara.

2. Jika rental sepeda motor, sebaiknya dari hotel tempat menginap saja. Mereka akan meminta passport asli dan memberikan kita fotocopy passport dan bukti pembayaran. Agak riskan juga . Tapi saya membuat perjanjian dengan mereka bahwa hanya saya yang bisa mengambil kembali passport tersebut.

3. Di phuket banyak terdapat taksi. Tapi bukan seperti taksi di Jakarta. Taksinya khusus taksi wisata yang bernama tuktuk. Harganya berlaku tawar menawar, tapi mereka sudah punya standar harga juga sih berdasarkan jarak.

4. Patong bukan satu satunya lokasi penginapan. Bisa di area Kamala, Karon, atau Kata yang lebih murah dibanding Patong. Tapi pusat kehidupan malam memang terdapat di Patong terutama di Bang La road.

5. Pertunjukan Thai boxing di Patong boleh dicoba bila minat. Biasanya pertandingan ada di hari sabtu malam. Tiketnya kalau tidak salam sekitar seratus ribuan (dalam rupiah).

6. Jika ingin menikmati Phi phi Island lebih dalam dan punya waktu lebih, ada baiknya menginap disana.

7. Jus nanas patut dicoba :)

8. Penjual souvenir didominasi orang India. Jangan sungkan untuk menawar. Bandingkan harga tiap toko agar tidak merasa tertipu harga.

9. Sangat banyak tempat pijat. Silahkan mencoba pijatan khas Thailand.

10. Bila menyewa kendaraan bermotor di Phuket, jangan bawa gaya Jakarta ya. Menurut saya, mereka masih lebih sopan dalam membawa kendaraan.

11. Di bandara Phuket banyak disediakan segala jenis brosur dan peta. Brosur tersebut sangat membantu untuk mengetahui apa saja yang ada di Phuket.