Tuesday, February 4, 2014

Buku: Menyemai Kreator Peradaban

Buku yang berjudul "Menyemai Kreator Peradaban" baru selesai saya baca. Buku ini ditulis oleh Prof. Mohammad NUH yang merupakan renungan tentang pendidikan, agama, dan budaya. Sebuah kata mutiara tertulis di sampul buku yang isinya "Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya. Sungguh mereka akan menghadapi masa yang berbeda dari masamu - Ali bin Abi Thalib".
Sampul depan
Sesuai dengan yang tertulis di sampul depan bukunya, isi buku ini banyak membahas mengenai pendidikan, agama dan kebudayaan yang berkaitan dengan pendidikan.
Karena Prof. Mohammad NUH menulis buku ini juga sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan, maka beliau banyak menjelaskan mengenai cikal bakal Kurikulum pendidikan 2013 serta maksud dan tujuannya. Selain itu banyak ajaran agama Islam yang dijelaskan di buku ini. Sangat banyak kata kata mutiara, cerita/ceramah dari para Kiai, ataupun saduran dari Alquran yang ditulis pada buku ini sekaligus penjelasannya. Saya sebagai orang yang bukan penganut agama Islam masih tetap nyaman membaca buku ini karena banyak mengajarkan tentang kebaikan. 
Menurut saya buku ini berkualitas dan memang layak untuk dibaca oleh siapapun. Apalagi untuk orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, baik itu formal, nonformal, informal, bahkan orang tua juga diharapkan membaca buku ini untuk dapat mendidik anak anaknya dengan benar. 
Yang saya tangkap, penulis sangat mengharapkan sekali melalui proses pendidikan yang benar, akan terlahir manusia manusia Indonesia yang memiliki karakter, yang pintar, terampil, dan sikap yang baik sehingga menghasilkan manusia seutuhnya. Penulis juga berharap agar generasi mendatang lebih toleran dan terbuka serta memiliki kasih sayang, jiwa sosial dan rasa kepedulian yang tinggi. Hal ini sangat perlu karena penulis juga membandingkan dengan kondisi saat ini dimana mulai terjadinya kemerosotan moral diantara sesama manusia.
Di bab akhir dari buku ini, penulis sedikit menjelaskan mengenai hidup penulis dari masa kecil sampai bisa terpilih menjadi menteri dan para kiai yang sedikit banyak sudah membentuk dan mempengaruhi pola pikirnya (mungkin juga seperti ucapan terima kasih kepada orang orang tersebut).

Buku ini bagus dan saya pikir bukan sebuah pencitraan. Hal yang kurang mungkin adalah masih adanya beberapa kesalahan pengetikan beberapa kata. Mudah mudahan diperbaiki di cetakan selanjutnya.

Selamat membaca...

Buku ini juga banyak membahas mengenai Kurikulum 2014, dari asal muasalnya sampai bagaimana implementasinya. Pada akhirnya, setidaknya sampai saat ini, implementasi kurikulum 2014 ditunda (setelah sempat berjalan beberapa bulan) dan kembali ke kurikulum sebelumnya  dengan alasan perangkat yang belum siap. Tapi tetap harus digarisbawahi bahwa Kurikulum 2014 sangat baik dengan mengutamakan pendidikan karakter. Semoga akan ada saat dimana nanti pelaku pendidikan sudah siap untuk mendidik anak bangsa melalui pendidikan yang berkarakter dan berintegritas.